Rabu, 25 Januari 2012

Filled Under:

Penyakit kanker payudara dan Pencegahannya

Penyakit kanker payudara – Kanker payudara adalah kanker yang menyerang jaringan payudara. Jaringan payudara terdiri dari kelenjar susu, saluran kelenjar dan jaringan penunjang payudara. Kanker payudara tidak menyerang kulit payudara yang berfungsi sebagai pembungkus.
Faktor resiko
Faktor-faktor resiko yang dapat meningkatkan terjadinya kanker payudara sebagai berikut.
  • Haid pertama pada usia kurang dari 10 tahun.
  • Menopause (berhenti haid) setelah usia 50 tahun.
  • Wanita yang tidak pernah melahirkan anak.
  • Wanita melahirkan anak setelah usia 35 tahun.
  • Wanita tidak pernah menyusui anak.
  • Menggunakan pil KB dalam jangka waktu yang lama.
  • Wanita terlalu banyak mengkonsumsi alkohol.
  • Pernah mengalami operasi payudara yang disebabkan oleh tumor jinak ataupun ganas.
  • Wanita yang sering bekerja pada malam hari. Menurut penelitian Amerika Serikat disebutkan bahwa wanita yang bekerja pada malam hari mempunyai resiko 60% terkena kanker payudara. Sinar lampu yang kusam pada malam hari dapat menekan produksi melatonin noktural pada otak sehingga hormon estrogen meningkat. Melatonin diketahui dapat menekan pertumbuhan sel-sel kanker payudara.

Gejala

Penderita yang terkena kanker payudara pada stadium awal tidak merasakan nyeri pada payudara, namun jika diraba akan terasa benjolan yang tumbuh di dalamnya. Setelah melewati stadium dini dan akan memasuki stadium lanjut timbul gejala-gejala sebagai berikut.
  • Timbul rasa nyeri di payudara
  • Benjolan makin lama makin membesar
  • Payudara mengalami perubahan dan ukuran karena mulai timbul pembengkakan
  • Mulai timbul luka pada payudara dan puting susu seperti koreng atau eksim
  • Kulit payudara berkerut seperti kulit jeruk (peau d’oranges)
  • Puting susu tertarik ke dalam dan kadang-kadang keluar cairan berwarna merah kehitaman

Diagnosis

Deteksi dini adanya kanker payudara dapat dilakukan dengan dua cara berikut.
- Pemeriksaan sendiri
Semua wanita berusia 20 tahun ke atas sebaiknya memeriksa payudaranya setiap bulan. Waktu yang tepat yaitu pada hari ke 7-10 setelah hari pertama menstruasi. Pemeriksaan pada saat menjelang menstruasi tidak dapat diandalkan karena kondisi payudara kaku sehingga lebih sulit menentukan adanya kelainan pada payudara.
Pemeriksaan sendiri dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
  1. Berdirilah di depan kaca tanpa menutup payudara. Perhatikan bentuk payudara dalam posisi biasa. Kemudian angkat kedua belah tangan ke belakang kepala. Perhatikan apakah ada lekukan, kerutan dalam atau pembengkakan. Banyak kasus kanker yang mempunyai efek mengisut sehingga kanker payudara sering dikenal melalui perubahan penampilan payudara, misalnya tertariknya puting ke dalam dan terjadi kerut-kerut ringan pada daerah sekitar puting.
  2. Letakkan kedua tangan di pinggul dan tekan hingga otot-otot di atas lengan mengeras. Lalu perhatikan apakah ada kelainan seperti di atas. Masih dengan posisi demikian, bungkukkan badan dan perhatikan apakah ada perubahan yang mencurigakan.
  3. Tekanlah payudara mengguanakan 3 jari tangan dengan gerakan memutar mulai dari atas puting. Rasakan apakah ada perubahan-perubahan yang mencurigakan berupa benjolan yang sebelumnya tak pernah ada.
  4. Masih dengan posisi tersebut di atas, angkat lengan ke belakang kepala. Ulangi gerakan tersebut untuk menentukan adanya kelainan. Ulangi gerakan 3 dan 4 untuk lengan kanan.
Selain dengan posisi berdiri, pemeriksaan sendiri juga dapat dilakukan dalam posisi duduk atau berbaring. Dalam keadaan berbaring, pemeriksaan lebih mudah dengan sikap badan agak miring ke kiri atau ke kanan.
Pemeriksaan payudara selalu membandingkan antara payudara kiri dengan payudara kanan. Perubahan-perubahan yang menunjukkan kanker pada tahap awal seringkali lebih mudah dilihat daripada diraba. Jika terjadi perbedaan dengan keadaan payudara normal maka hal ini perlu ditanggapi secara serius dengan cara melakukan pemeriksaan lanjutan.
- Mamografi
Mamografi dapat digunakan untuk mengetahui adanya kelainan-kelainan pada payudara. Mamografi merupakan pemeriksaan secara radiologis (rontgen) pada payudara. Radiasinya dibuat sekecil mungkin hingga tak akan menimbulkan efek samping pada penderita.
Ketelitian mamografi ini cukup canggih sebab tumor yang belum teraba pun dapat terdiagnosis. Pemeriksaan mamografi ini sangat bermanfaat bagi penemuan dini adanya kanker payudara. Hal ini dapat membantu penderita dari keterlambatan pengobatan.
Tidak ada persiapan khusus sebelum melakukan pemeriksaan mamografi, kecuali penderita harus lepas pakaian dalam penutup payudara. Kemudian payudara ditempatkan sedemikan rupa di atas mamogram sehingga memungkinkan difoto menggunakan sinar-X dari beberapa sudut tertentu.
Pemeriksaan mamografi dianjurkan dilakukan pada usia 40 tahun lebih. Bagi orang yang beresiko terkena kanker, misalnya ada anggota keluarganya yang terkena kanker sebaiknya melakukan pemeriksaan mamografi pada usia 21 tahun.

Pengobatan

Pengobatan kanker payudara dapat dilakukan dengan cara pembedahan. Jaringan-jaringan kanker yang tumbuh dalam payudara dikeluarkan melalui operasi. Namun jika sudah terlalu banyak bagian payudara yang terkena kanker, biasanya seluruh bagian payudara diamputasi.
Setelah operasi untuk mengambil jaringan-jaringan kanker biasanya dilakukan penyinaran. Penyinaran atau radioterapi ini dilakukan untuk mencegah terbentuknya sel kanker yang baru. Namun pengobatan menggunakan radioterapi kadang-kadang menimbulkan efek samping, misalnya penimbunan cairan dalam payudara, payudara terasa agak keras dan kaku, berkurangnya ketangkasan gerak sendi bahu dan kelumpuhan otot lengan.
Selain dengan pengobatan secara medical ada juga pengobatan secara tradisional dengan menggunakan bahan-bahan alami. Sebut saja dari manfaat daun sirsak kering yang dijadikan teh dan diminumnya secara teratur setiap hari. Ada juga pengobatan tradisional dari mahkota dewa, madu murni dan lain sebagainya.

Pencegahan

  • Kanker payudara dapat dicegah dengan cara-cara berikut.
  • Menghindari makanan berkadar lemak tinggi
  • Perbanyak makan buah dan sayuran segar
  • Bagi wanita beresiko tinggi lebih baik menghindari penggunaan alat kontasepsi yang mengandung hormon
  • Hindari bekerja malam hari
  • Lakukan pemeriksaan sendiri secara teratur




0 komentar:

Posting Komentar