Minggu, 01 April 2012

Filled Under:

Cerpenku



Created By Wilsadori Harahab


   Hembusan angin yang menyapa dan seolah-olah hendak berbisik-bisik di telingaku, guguran dedaunan yang tampak menari-nari dihadapanku dan denyutan jantungku yang tak pernah lelah untuk terus berdetak seolah berirama dengan hembusan nafas yang mengalun hampa melengkapi soreku yang sunyi. Di saat senja yang kian menyapa, aku masih duduk tertegun dan bertanya pada diriku 

                           
PELANGI di SMA
Created By Dea Citra Alamanda

Ketika pertama kali kita masuk SMA mungkin beberapa dari kita merasakan antusias, khawatir atau penasaran dengan masa SMA. Namun satu hal yang pasti bagi kita itu adalah awal dari sesuatu yang baru. Tapi di satu sisi kita nggak pernah sadar kalau itu sebuah akhir bagi para senior yang akan segera lulus dan kita gantikan tempatnya.  Kita nggak tahu mungkin mereka masih ingin berada disini atau secepatnya pergi. Tapi itulah masa SMA penuh kejutan dan penuh warna.


Created By Nova Juliyanti
“Jangan lupa, mati itu baru sebuah awal. “
“Saya ada disana,melihat ibu saya sekarat. Saya takut melihat Ibu saya begitu.”air mataku turun.
Hamper seirama dengan hujan diluar.
“Duh, masih untung kamu.”
“Kenapa beruntung ?”alisku menaut.
“Umurmu berapa tho ?”
“17 tahun,” jawabku.
 Created By Lely Richa Agustina




Di suatu sekolah yang ku anggap tempat di mana aku bisa mengungkapkan segala ekspresi kehidupan di dalamnya, ternyata sekolah menjadi tempat yang indah untuk menemukan cerita-cerita indah yang bisa untuk dikenang. Selain sebagai tempat untuk menemukan segudang ilmu di sekolah juga menjadi tempat untuk kita menemukan berbagai jenis dan sifat teman yang kita jumpai, . . .


Created By Dahliana
Ketika lulus SMP aku melanjutkan sekolah ku di kota padang karena pendidikan disana cukup memadai. Aku didaftar kan kesalah satu sekolah swasta. Sekolah yang baru aku kenal. Sekolah “SMA PGRI 1”. ,



Waktu SMA adalah masa – masa yang paling indah dimasa bangku sekolah. Masa dimana para remaja mencari jati diri masing – masing dan sibuk mencari kesenangan serta menuju suatu kedewasaan. Banyak suka duka yang dialami. Canda , tawa, sedih, gembira,gelisah, galau, semua terasa begitu berwarna.
,,

Created By Gresia Fitriani
Di atas kursi aku duduk dengan santai sambil membayangkan waktu pertama aku masuk sekolah. Saat dimana aku belum memiliki teman baik. Namun, setelah beberapa lama aku menjalani sekolah, aku mulai mendapatkannya. Awal aku menginjakkan kaki di sekolah ini, aku merasa takut, karena aku siswa pindahan dari Palembang dan harus meyesuaikan diri dengan pergaulan yang ada disini. Ternyata semua yang kupikirkan itu berbeda dengan apa yang terjadi . .
>>> Baca Selengkapnya Sobat >>> 

Created By Indra Pratama

      Berawal dari ketika aku masuk se SMA N 14 Batam, aku merasa malu ketika masuk SMA, karna emang dasarnya aku pemalu,kalau belum kenal sama orang.

    Ketika itu aku masuk dikelas 10 D. Sejenak aku lihat nampaknya anak –anaknya baik dan mudah berkerompromi, aku mulai membiasakan diri ku, aku mengenalkan diri ku kepada mereka semua, setelah itu datang lah guru pembimbing kami atau yang dikenal sebagai wali kelas,





Created By Henny CC
Aku juga sering melewati hari-hariku dengan melakukan berbagai tugas kelompok, disana aku sering berbeda pendapat dengan ayu kadang aku memberi saran namun saranku tak dipertimbangkan, kadang aku jengkel namun ku coba meredam rasa. Kadang kami melewati hari-hari dengan memanjat pohon jambu yang sedang berbuah di beranda rumah friska.




Created By Dewi Ratna Sari
Malam yang sepi,pikiran ku melayang entah kemana seakan terbawa oleh angin yang berhembus. Aku jadi teringat saat aku merengek meminta untuk sekolah, saat itu umur ku masih empat tahun tetapi keinginanku untuk sekolah sangatlah besar, dengan berat hati akhirnya orang tuaku mengizinkan aku untuk masuk ke sekolah TK.





Created By Rominar Ulini

Minar adalah murid yang cerdas, tetapi sayangnya dia malas belajar. Ia siswi kelas XI IPA di SMA 14 Batam. Sekolah favorit anak-anak daerah Sengkuang dan Batu Merah. Ia masuk jurusan IPA bersama dengan teman sekelasnya pada waktu kelas X. Sebelum itu mereka saling menanyakan satu dengan yang lain mengenai jurusan yang mereka pilih. “Nar kamu nanti masuk jurusan apa? IPA atau IPS?” tanya dina teman sekelasnya. “Aku sih maunya jurusan IPA, kan kamu tahu din kalau aku suka pelajaran kalkulasi.” jawab Minar dengan yakin. “Oh iya aku lupa, biasa dah tua.” Cerenges dina. “O iyaa kalau kamu 









2 komentar: