Kamis, 19 Februari 2015

Filled Under:

ANNELIDA



Annelida berasal dari kata Annulus = cincin kecil.Artinya tubuh menyerupai cincin kecil atau ruas.Cacing ini paling maju dibandingkan kelompok Platyhekminthes ataupun Nemathelminthes , Karena dilihat dari lapisan embryonalnya sewaktu terbentuknya individu Anelida tergolong dalam Triploblastik Coelomata (Triploblastik berongga).
Cacing gelang merupakan kelompok yang paling sederhana dari hewan yang sama yang mempunyai tipe triploblastik Coelomata misalnya Mollusca , Arthropoda , Echinodermata maupun Chordata.

Ciri-ciri umum Annelida:
  • Sistem saraf terdiri dari ganglion otak dihubungkan dengan tali saraf yang memanjang sehingga berupa tangga tali.
  • Alat eksresi disebut nephridium.
  • Alat pencernaan makanan sempurna mulai dari mulut, saluran pencernaan dan anus.
  • Mulut dilengkapi gigi kitin yang berada di ujung depan sedangkan anus berada di ujung belakang.
  • Respirasi dengan menggunakan epidermis pada seluruh permukaan tubuh dan berlangsung secara difusi. Sistem peredaran darah tertutup.
  • Hewan ini bersifat hermafrodit dan memiliki klitelum sebagai alat kopulasi.
  • Tempat hidup air tawar, air laut dan darat. Sebagian ada yang bersifat parasit (merugikan karena menempel pada inangnya).
  • Simetri tubuhnya Bilateral simetris karena sudah ada punggus di dorsal dan Sisi Perut ( ventral)
  • Ruas tubuhnya (segmen) disebut Metameri
  • Metameri merupakan bentuk segmen segmen yang antara segmen itu memiliki organ organ yang sama
  • Organ organ yang dimiliki pada setiap segmennya sama itu antara lain alat ekskresie (nefridium) lubang reproduksi, otot dan pembuluh darah , Sistem pencernaan Þ lengkap/sempuna
  • Sistem peredaran darah Þ tertutup
  • Klasifikasi Anellida ini didasarkan atas Seta / rambut / parapodium yang ada di permukaan tubuhnya
ANELLIDA TERBAGI MENJADI 3 KELASBerdasarkan keadaan rambut di permukaan tubuh), yaitu
  1. POLYCHAETA
  • Polychaeta hidup dalam pasir atau menggali batu-batuan di daerah pasang surut air laut.
  • Tubuh memanjang dan mempunyai segmen.
  • Setiap segmen mempunyai parapodia dan setiap parapodia memiliki setae, kecuali pada segmen terakhir.
  • Habitatnya di lautan, tubuhnya terdiri dari banyak rambut Þ (poly = banyak,chaeta = rambut/bulu).
  • Contoh cacing tersebut adalah : Nereis viren, Eunice viridis (cacing wawo) dan Lysidice oele (cacing palolo). Dua jenis terakhir sering dikonsumsi oleh orang-orang di Kepulauan maluku.
2. OLIGOCHAETA
  • Habitatnya di tanah,
  • memiliki sedikit rambut (oligo sedikit, chaeta = rambut/bulu).
  • Mempunyai organ KIitellum yang berisi semua kelenjar, termasuk kelenjar kelamin.
  • Pernafasan dilakukan oleh pemukaan tubuhnya.
  • Makanan diedarkan ke seluruh tubuh dengan sistem peredaran darah
  • Contoh lain Þ Moniligaster houtenii (endemik di Sumatera
  • Contoh cacing tersebutadalah : Lumbricus terestris dan Pheretima sp.(keduanya disebut cacing tanah).
  • CACING TANAH

    Spesies cacing tanah Lumbricus terrestris, L. adalah jenis cacing yang tergolong dalam kelompok Phyllum Anellida , Kelas Oligochaeta , family Lumbricidae. cacing sejenis yang tergolong dalam kelompok yang sama adalah Pheretima asiatica dari family Megascolecidae, 

    STRUKTUR TUBUH
  • Bagian luar tubuh terdiri atas segmen-segmen yang jumlah dan lebarnya berbeda menurut spesies.
  • Cacing tanah adalah hermaprodit dengan alat kelamin jantan dan betina pada bagian ventral atau ventro lateral.
  • Cacing dewasa kelamin ditandai dengan adanya klitelum ( seperti cincin atau pelana berwarna muda mencolok melingkari tubuh sepanjang segmen tertentu) pada umur 2,5 bulan.
  • Klitelum terkait dengan produksi kokon.
  • Klitelum dimulai pada segmen 22 memanjang 4 sampai 10 segmen ke posterior.
  • Alat kelamin jantan dan betina terdapat mulai segmen 9 sampai 15 menurut spesies.
  • Untuk menghasilkan telur fertil, cacing harus mencari pasangan dan saling menukar sperma yang akan membuahi sel telur.
  • Pembuahan akan terjadi dalam masing-masing lubang kelamin betina.
  • Setelah pembuahan, sepanjang permukaan klitelum akan mengeluarkan lendir yang akan mengeras dan bergerak ke belakang terdorong oleh gerak maju cacing.
  • Pada saat melewati lubang kelamin betina, telur-telur yang sudah dibuahi akan masuk ke dalam selubung kokon tersebut.
  • Kokon yang diletakkan pada kondisi lingkungan yang cocok akan menetas dalam 14 - 21 hari. Jumlah telur dalam kokon beragam, biasanya lebih dari 10 butir.
  • Tergantung spesies, cacing dewasa mampu menghasilkan lebih dari 2 kokon setiap 5 - 10 hari.
  • Perhitungan kasar menunjukkan setiap 100 cacing dewasa dalam kurun waktu 1 tahun dapat menghasilkan 100.000
3. HIRUDINAE 
  • Bentuk tubuhnya pipih dan segmen-segmennya jelas
  • Tidak memiliki rambut atau parapodia / setae
  • Tidak tertutup kutikula yang dihasilkan epidermis
  • Banyak terdapat di air tawar, air laut atau di darat,
  • memiliki alat penghisap pada bagian anterior dan posterior yang berguna untuk mengisap darah dan melekatkan diri pada tubuh mangsanya.
  • Selama diisap lintah, darah mangsanya tidak akan membeku karena lintah menghasilkan zat hirudin sebagai zat antikoagulan
  • Saluran pencernaannya terdiri atas usus yang memiliki tonjolan membentuk kantung-kantung sehingga cukup banyak darah yang dapat disimpan di kantung usus tersebut.
  • Tergolong hewan hermafrodit, lubang genetalia jantan terletak di muka lubang genetalia betina.
  • Sistem pencernaan terdiri dari mulut, faring, tembolok, lambung, rektum, anus.
  • Anus terletak pada bagian dorsal.
  • Peredaran darah tertutup
  • Pernafasan berlangsung melalui kulit.
  • Pengeluaran (eksresi) melalui nefridium yang terdapat pada setiap segmen.
  • Hewan ini mempunyai kelenjar ludah yang mnghasilkan sekret yang mengandung bahan anti koagulasi (mencegah penggumpalan darah)dinamakan Hirudin.





0 komentar:

Posting Komentar